Borderline-Personality-Disorder-definisi-karakteristik-penyebab
admin Posted on 3:29 pm

Borderline Personality Disorder: definisi, karakteristik, penyebab

Rate this post

Definisi gangguan kepribadian ambang
Buka baca cepat

Borderline Personality Disorder (BPD) merupakan salah satu bentuk gangguan kepribadian borderline yang ditandai dengan hubungan yang tidak stabil dengan orang lain. Biasanya penderita gangguan kepribadian ambang cenderung merasa takut, ditinggalkan, dan ditolak, merasa cemas, marah, dan tidak penting. Mereka juga cenderung melukai diri sendiri dan orang lain. Selain itu, perubahan suasana hati sering terjadi pada orang dengan BPD. Orang dengan gangguan kepribadian ambang biasanya mencoba mencari cara untuk mengatasi rasa sakit dan mereka biasanya memilih untuk menyakiti diri sendiri, seperti menyakiti diri sendiri. B. Memotong pergelangan tangan mereka dengan silet atau membenturkan kepala ke dinding.

Ciri-ciri gangguan kepribadian ambang

Borderline-Personality-Disorder-definisi-karakteristik-penyebab
Berikut beberapa ciri gangguan kepribadian ambang, di antaranya:

Cenderung merasa prihatin dan merasa diabaikan, ditolak, dan ditinggalkan.
Memiliki pola hubungan yang tidak stabil dan intens. Misalnya, kagumi seseorang sesaat dan kemudian tiba-tiba menganggapnya acuh tak acuh atau bahkan jahat.
Perubahan seringkali terkait dengan identitas diri dan citra diri, termasuk perubahan nilai dan tujuan hidup. Terkadang Anda menganggap diri Anda jelek seolah-olah Anda tidak pernah ada.
Rasakan saat-saat cemas terkait stres dan kehilangan kontak dengan kenyataan.
Menunjukkan perilaku impulsif dan berbahaya seperti perjudian, mengemudi sembrono, seks tidak aman, makan sembarangan, penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan sebagainya.
Tunjukkan tindakan menyakiti diri sendiri dan bahkan mencoba bunuh diri.
Suasana hati yang cepat berubah atau suasana hati berubah, dari sangat senang menjadi mudah tersinggung dan gelisah.
Selalu merasa kesepian.
Marah dengan alasan yang tidak jelas, semakin menyindir, bahkan sering bertengkar.
Memiliki pikiran bahwa Anda jahat dan takut diabaikan.
Dapat merugikan dirinya sendiri atau melakukan tindakan lalai dan tidak bertanggung jawab. Misalnya, menyakiti diri sendiri, mencoba bunuh diri, hubungan seks tanpa kondom, penyalahgunaan alkohol, atau makan berlebihan.
Penderita BPD lebih sensitif terhadap penolakan atau kritik

Baca lebih lanjut: Demokrasi itu

Penyebab Gangguan Kepribadian Garis Batas

Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan kepribadian ambang. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh faktor lingkungan negatif yang diyakini menjadi penyebab gangguan kepribadian ini. Contohnya adalah pelecehan dan pelecehan sebagai seorang anak atau dibuang oleh orang tua. Oleh karena itu, perlu diciptakan lingkungan positif yang relatif aman dan bebas dari berbagai pelecehan verbal maupun fisik. Dengan cara ini, anak dapat tumbuh dan berkembang lebih sehat dan optimal.
Secara genetik, menurut beberapa penelitian, gangguan kepribadian dapat diturunkan secara genetik.
Kelainan pada Otak Penelitian telah menunjukkan bahwa penderita BPD mengalami perubahan struktur dan fungsi otak, terutama di area yang mengatur impuls dan emosi. Pada penderita BPD, juga disarankan adanya disfungsi bahan kimia otak atau neurotransmitter yang berperan dalam regulasi emosi.
Ciri-ciri kepribadian tertentu, seperti kepribadian agresif dan impulsif, berisiko lebih tinggi mengembangkan BPD.
Apakah Anda punya saudara dengan BPD? Jika ada kerabat dalam keluarga yang mengidap BPD, kemungkinan besar mereka juga akan mengalami gangguan yang sama.
Masa kecil yang penuh tekanan dengan pengalaman masa kecil yang buruk dapat meningkatkan risiko mengembangkan BPD pada saat tubuh mencapai usia dewasa. Masalah keluarga, kekerasan fisik dan seksual, termasuk dalam faktor risiko tersebut.

Mengatasi Gangguan Kepribadian Garis Batas

Berikut beberapa cara mengatasi gangguan kepribadian, di antaranya sebagai berikut:
1. Dengan terapi psikologis

Berikut beberapa terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi borderline personality, di antaranya:

Terapi perilaku dialektis (DBT) merupakan terapi yang cocok untuk penderita BPD yang rentan secara emosional atau yang mudah merasa stres, atau bagi penderita yang merasa putus asa karena emosinya sering diabaikan oleh orang-orang di sekitarnya. Melalui dialog, terapi ini bertujuan agar mereka yang terkena dampak dapat mengontrol emosi, menerima tekanan, dan meningkatkan hubungan dengan orang lain. Terapi perilaku dialektis dapat digunakan secara pribadi atau dalam konseling kelompok dengan ei

 

LIHAT JUGA :

https://tokopediaaplikasi.id/
https://urbanescapesusa.com/
https://multiply.co.id/
https://carbomark.org/
https://finbarroreilly.com/
https://littlehorribles.com/
https://haciati.co/
https://movistarnext.com/
https://ironmanfactory.com/
https://airborn.co.id/